Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 10 Oktober 2012

No Air

Tell me how I'm supposed to breathe with no air?
If I should die before I wakeIt's 'cause you took my breath awayLosing you is like living in a world with no air, oh
I'm here alone, didn't wanna leaveMy heart won't move, it's incompleteIf there was a way that I could make you understand
But how do you expect meTo live alone with just me?'Cause my world revolves around youIt's so hard for me to breathe
Tell me how I'm supposed to breathe with no air?Can't live, can't breathe with no airIt's how I feel whenever you ain't thereThere's no air, no air

Got me out here in the water so deepTell me how you gon' be without me?If you ain't here I just can't breatheThere's no air, no air
No air, airNo air, airNo air, airNo air, air
I walk, I ran, I jump, I flewRight off the ground to float to youWith no gravity to hold me down for real
But somehow I'm still alive insideYou took my breath but I survivedI don't how but I don't even care
So how do you expect meTo live alone with just me?'Cause my world revolves around youIt's so hard for me to breathe
Tell me how I'm supposed to breathe with no air?Can't live, can't breathe with no airIt's how I feel whenever you ain't thereThere's no air, no air
Got me out here in the water so deepTell me how you gon' be without me?If you ain't here I just can't breatheThere's no air, no air
No air, airNo air, airNo air, airNo air, air
No moreBabyThere's no air, no airNo air, oh!
Tell me how I'm supposed to breathe with no air?Can't live, can't breathe with no airIt's how I feel whenever you ain't thereThere's no air, no air
Got me out here in the water so deepTell me how you gon' be without me?If you ain't here I just can't breatheThere's no air, no air

Tell me how I'm supposed to breathe with no air?Can't live, can't breathe with no airIt's how I feel whenever you ain't thereThere's no air, no air
Got me out here in the water so deepTell me how you gon' be without me?If you ain't here I just can't breatheThere's no air, no air
cant imagine how i'm supposed breathe with no air, and no, i cant do it D.

Minggu, 17 Juni 2012

teruntuk k*mu

Kita terkadang lupa akan satu hal yang paling berharga dalam hidup
Terkadang ingin selalu mengikatnya dalam genggaman
Tanpa kita tahu ia meronta dan perlahan terlepas
Tak ada yang bisa direlakan dari sesuatu yang terlanjur pergi

Tiap sudut seakan masih tersimpan tentangmu
Menghisap sisa sisa kekuatan yang aku punya untuk sekedar tersenyum
Apa salah berharap untuk diperjuangkan?
Sekedar bertahan di sampingku pun cukup

Aku tak pernah tau arti rasa rindumu padaku
Coba untuk menjadi sosok yang kau rindu tak semudah menulis kata ini
Aku tak pernah tau bagaimana membuatmu merindukanku
Tapi kau selalu berhasil melakukannya

Mungkin kini berakhir perjalanan ini
Sempat kita tersesat namun tangan itu menuntun kita kembali
Apalah artinya jika kini jalan kita bercabang?
Memilih satu sama artinya saling meninggalkan

Kini kita coba saling melupakan
Melupakan tiap sakit yang kita ukir sendiri
Aku tak akan bisa pergi, jalan ini terlalu nyaman
Tapi kau masih bergegas, melintasi jalan lain yang kau buat sendiri

Kini mata itu kembali mengusikku,
membawaku dalam nostalgia dalam tak berbatas,
menatap dalam diam, beraksara dalam tiap kedipan
tak ada sesal, yang ada hanya perpisahan

Senin, 02 April 2012

makasih, untuk mau kembali lagi dan meyakinkanku.
makasih, untuk bersedia memikirkanku lagi.
makasih, untuk berani memulai semuanya sekali lagi.
makasih, untuk membuatku terkejut dengan pesanmu malam itu,
dan makasih, untuk stay di sampingku seterusnya nanti :)

"tetaplah bersamaku, jadi teman hidupku. bersama kita hadapi dunia." Teman Hidup-Tulus\
R.
 

Jumat, 23 Maret 2012

keep chasing pavements!

hanya lirik sebuah lagu, yang dulu pertanyaannya terus nggak bisa aku jawab. Should i give up or should i just keep chasing pavements? well, now i know the answer :)

Chasing Pavements- Adele

I've made up my mind,
Don't need to think it over,
If I'm wrong I am right,
Don't need to look no further,
This ain't lust,
I know this is love but,

If I tell the world,
I'll never say enough,
Cause it was not said to you,
And that's exactly what I need to do,
If I'm in love with you,

[Chorus]
Should I give up,
Or should I just keep chasing pavements?
Even if it leads nowhere,
Or would it be a waste?
Even If I knew my place should I leave it there?
Should I give up,
Or should I just keep chasing pavements?
Even if it leads nowhere

I'd build myself up,
And fly around in circles,
Waiting as my heart drops,
And my back begins to tingle
Finally could this be it


Should I give up,
Or should I just keep chasing pavements?
Even if it leads nowhere,
Or would it be a waste?
Even If I knew my place should I leave it there?
Should I give up,
Or should I just keep chasing pavements?
Even if it leads nowhere

Selasa, 28 Februari 2012

Analogi Pemain Billiard

cuma cerita sedikit sih, akhir akhir ini lagi berusaha mendalami olahraga billiard, yah i know agak terkesan aneh denger kaum hawa main billiard, bukan olahraganya yang aneh sebenernya tapi tempat dimana kita bisa billiard itu yang agak gimana. dengan penerangan seadanya, asap rokok, dan lelaki di segala penjuru, siapa sih cewek yang nggak keder? tapi karena aku main sama temen-temen pria yang "sangar" jadi berasanya aman aja sih, hehe.


nah tulisan kali ini nggak ada hubungannya sama hobi baruku, tapi tiba tiba kepikiran sebuah analogi untuk hubungan manusia. situasinya tentang saat saat pdkt antara cowok sama cewek, ibaratkan si cowok adalah bola putih (FYI: bola acuan yang harus kamu pukul dulu untuk ngarahin bola di billiard) dan si cewek adalah bola berwarna yang harus ia masukkan ke lubang, ya bolanya banyak emang, more than one. jangan pikir mereka cuma ngedeketin satu cewek doang. 

okay then, ibaratkan ini adalah permainan eight ball (klik to know more about it) yang pemainnya bebas nentuin bola mana yang bakal dia masukin (gampangnya begitu). nah saat dia nge-break, itulah saat dia buat mulai pasang jaring, kenalan sana-sini, minta nomer sana-sini, dan berusaha mendekatkan bola lain ke lubang. nah, misalkan nih ada satu bola yang udah deket sama lubang tapi belum masuk, apa yang seorang pemain akan lakukan? masukin bola itu? no way, kecuali bola itu adalah bola terakhir yang harus dimasukin. mereka akan cari bola lain yang masih jauh sama lubang dan cari cara buat masukin mereka. bola yang udah deket tadi gimana nasibnya? yah, digantungin. sama kayak beberapa cewek di luar sana yang lagi nunggu kepastian dari bola putih. berasanya kita udah dekeeeet banget, intens komunikasinya, but suddenly he's gone.
ada satu lagi versi analogi berdasar permainan nine ball, bahwa nggak peduli kamu udah masukin berapa bola, yang kamu incer sebenarnya adalah si bola nomer 9, nggak peduli berapapun cewek yang kamu deketin, yang kamu incer sebenernya adalah seorang cewek tertentu. terdengar jahat memang, but that's the fact.

Selasa, 21 Februari 2012

Akhir Semester 1

Nggak kerasa semester 1 kuliah udah selesai. Waktu ujian sih rasanya biasa aja, Cuma waktu nilai keluar satu persatu mau nggak mau deg-degan juga. Dari awal emang ngga suka ngumbar nilai dan nanyain nilai temen-temen, entah hasilnya bagus atau biasa aja. Banyak banget hal yang terjadi satu semester ini. Mulai dari awal kuliah dan ketemu temen-temen baru waktu OSPEK, ketemu temen sekelas pertama kalinya, sampai akhirnya udah ngerasa cocok banget sama kelas yang kemaren.

Di semester ini ketemu Trevi sama Adel yang kece -,-, ketemu Acid, Mirza, Lita, Tita, Icha yang gokil, makasih buat surprise ulang tahunnya :D terus masih banyak lagi temen-temen kelas B yang oke punya (halah)
Mirza, aku, sama Lulu

aku, pak Rizal, sama Mantovani

temen kelas B sama mbak Titik (dosen Pipol)

Lita, tamu dari Jepang, aku

Adel, Trevi, aku


Tapi, semester dua ini kelasnya udah beda, karena kita udah milih sendiri mau masuk kelasnya dosen siapa. Mulailah perburuan dosen dosen yang kata senior enak, dan walhasil kita harus begadang buat bertempur waktu KRS an. KRS Fisipol itu dilakuin jauh sebelum ujian, nggak kayak fakultas lain yang KRS an pas liburan. Jadi sebelum yang lain tau apa itu KRS, kita udah harus begadang rebutan kelas.

Nah, waktu liburan, rencananya mau ikut Trevi (temen kuliah) ke kampungnya di Malang, tapi nggak diizinin sama Bapak, tapi ada ajakan dari temen SMA (njikek) buat liburan di Malang dan nginep di rumah tantenya. Kalau sama si Njik ini, diizinin sama ortu, jadilah kita planning liburan ke Malang. Mulailah post di FB kelas siapa yang mau ikutan, karena ternyata ribet, jadilah Njik pulang duluan ke Kediri, ntar dia yang ngurusin penjemputan kita. Akhirnya setelah lama, terkumpulah 9 anak yang mau ikut, aku, guza, dillo, kepo, temon, zaki, gulang, dede, sama ipul. Setelah ribut ngomongin tanggal yang pas (karena kepo adalah anak FK yang jadwalnya beda sendiri), akhirnya kepo nggak jadi ikut dan kita bakal berangkat tanggal 8 pagi. Langsung lah kita cus ke Lempuyangan buat beli tiket, setelah tanya-tanya, ternyata nggak ada tiket kereta ekonomi jogja-malang. Setelah lama galau, kita jadinya beli tiket Jogja-Banyuwangi (Sri tanjung), itu gambling banget sumpah.

Yak, 8 tiket udah dipesan, kita pun berpisah. Tanggal 8 paginya, kereta berangkat jam 07.30, semua udah pada kumpul jam 07.20, kecuali temon -,- waktu ditelpon, dia bilang “udah deket ini”, nah karena kita panik ntar ketinggalan kereta, kita ber 6 (aku, guza, dilo, gulang, ipul, dede) naik duluan ke kereta dan meninggalkan zaki dengan dua tiket kereta jatahnya dan temon yang masih belum muncul. Jam 07.30 tepat keretanya JALAN. Kita yang di dalem udah panik manggilin zaki yang tentu aja nggak denger, untung gerbongnya sepi jadi kita nggak malu malu banget. Jadilah temon dan zaki ketinggalan kereta -,-
Oke,post tentang liburan sampai di sini dulu deh, selanjutnya mungkin besok bakal aku post. Janji deh!

Minggu, 15 Januari 2012

Forgive and Let Go

Beberapa bulan belakangan ini bener bener harus belajar yang namanya memaafkan dan merelakan. Karena sekuat apapun kita, sebuah kenangan nggak akan mungkin kita lupain (kecuali amnesia). Sepahit apapun itu, pernah ada saat manis yang Cuma bisa kita sebut masa lalu sekarang. Semua kisah akan ngasih kita pelajaran penting untuk kita ke depannya. Saat saat ini, kedua kata itu terasa sulit banget dijalanin, susah banget untuk sekedar let go of those memory or just stop the “what if”. Karena setiap kali inget moment itu, yang ada Cuma rasa marah, kecewa, dan penyesalan.

Memang sulit untuk sekedar bangun ketika kamu sudah memasrahkan diri untuk jatuh, kamu akan menyalahkan keadaan lalu menyalahkan dirimu sendiri yang sudah dengan bodohnya menjatuhkan diri sendiri, lalu menyalahkan dia yang mendorongmu untuk jatuh padahal dia tak ada untuk menangkapmu. Ya fase denial, fase penyangkalan bahwa semua itu adalah kesalahan besar. Setelah beberapa waktu dalam fase itu, ada yang masih stay dengan konsep itu, tapi ada yang akhirnya mencoba mencari tangan yang mampu untuk mengajaknya bangkit. Aku bersyukur dalam fase ini, ada orang orang terdekat yang mengulurkan tangan mereka dan menarikku kembali berdiri.

Mungkin kelihatan konyol kalau harus terus terusan mengeluh dan menyalahkan keadaan, tapi bukan itu yang bisa membuat kita untuk bangun. Ada suatu pikiran yang memotivasi untuk bangkit lagi, pikiran bahwa mungkin ini memang jalan Tuhan untuk nyadari kita, jalan Tuhan untuk memacu kita berlari lagi dan agar tidak jatuh dalam lubang yang sama. Nggak ada gunanya menengok ke belakang terlalu sering. Tengoklah dan tersenyumlah, saat itu adalah masa yang indah yang dinamakan pendewasaan diri. Semua orang punya fase itu, dimana mereka sadar hidup tidak hanya melulu tentang kita. Ada orang lain yang juga pernah jatuh, ada orang lain yang pernah mendorong orang untuk jatuh, dan kita tidak bisa menjadi sosok kekanakan yang menangis dan minta uluran tangan. Ikhlaskan semua yang udah terjadi dan yakin bahwa Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dari yang bisa kita khayalkan.

Bukan forget, tapi sekedar forgive dan let go. Let the memory go, biarkan dirimu pergi dimana kenangan –kenangan indah lainnya sudah menanti.